"Wahai dikau pasak bumi..! Hentakkan tanah pijakanmu.. Hempaskan anai-anai kecongkakan .. Dan belenggu-belenggu ruang sekelilingmu... Susuri anak sungai kering tertutup dahan.. Suguhkan wajah mohon kebesaranNya.. Walau ngarai menganga merobek kontur..". Hati adalah Raja dari tubuh, pikiran panglimanya sedang imajinasi adalah perpaduan antara keduanya. Ini hanyalah sekadar goresan tinta hijau di atas kertas berwarna hijau pula. Dan bukan merupakan suatu pengajaran bagi Anda, kurang lebihnya adalah sebagai media penyimpanan hati yang sewaktu-waktu dapat dibuka dan direnungkan ulang oleh Penulis. Hanya Dialah yang Maha Mengetahui, sebagai kata pembuka dari Pecahan pertanyaan-pertanyaan pengembangan pemahaman hati serta imajinasi yang tak teratur di kepala. - Rahasia Pemahaman Hati dan Mempertajam Imajinasi (gambar: anneahira)
Anda pastinya pernah menyaksikan di layar kaca, bagaimana penggambaran kumandang Azan menggema tiada hentinya di seluruh penjuru muka bumi. Ini adalah salah satu contoh terkecil pengaturan secara sistematik oleh Dzat yang Maha Sempurna yang apabila Anda menggunakan logika takkan mampu menjangkau cara kerja SangPenggenggam jiwa. Adapun pecahan-pecahan pertanyaan yang akan saya utarakan berikut, diambil dari beberapa tahun lalu, saat masih aktif dijelajah rimba. Dan merupakan hal yang biasa saja. Tapi, Saya tidak berupaya mendramatisir tiap kata di dalam artikel ini, agar nampak seolah-olah saya adalah seorang penganut agama yang taat.
- ~ Pernah mendengar, bahwa sebenarnya jarak Air Hujan itu setengah depa?
- ~ Ataukah pernah mendengar jarak antara alis mata nenek-nenek moyang kita terdahulu satu depa?
- ~ Pernah menyaksikan kemenakan, adik bahkan anak kita yang masih merangkak memegangi benda lalu memasukkannya ke dalam mulut?
- ~ Mungkin juga Anda pernah mendengar bahkan mengalami sendiri bagaimana reaksi saat melewati garis khatulistiwa ataupun tirai pembatas waktu bagian tengah, barat dan timur? Benar sekali, terjadi getaran kecil sekian detik saja.
- ~ Anda pernah mendengar kata gerbang surga?. Gerbang Surga jika dilihat daripada kata gerbang itu sendiri, yakni pintu ataupun semacamnya yang terlintas di pikiran. Bentuknya persegi panjang dan sebagainya, memiliki pegangan untuk kita masuk ke dalam. Pertanyaan ini diperoleh dari seseorang yang diberi hidayah, dulunya ia seorang Ahli maksiat. Menurutnya, pintu surga itu tidak seperti pintu-pintu rumah pada umumnya. Melainkan hamparan luas membentang tak terbatas. Seperti halnya Anda jika akan memasuki suatu daerah. Anda akan disuguhkan kata.."Anda telah memasuki wilayah..." Seperti inilah penggambaran yang dimaksudkan.
- ~ Pernah mendengar? apabila kita telah dikumpulkan di Padang Mashar, matahari akan didekatkan di atas kepala. Apakah Matahari digerakkan ataukah badan kita yang ditinggikan mendekati matahari?.
- ~ Pernah melihat Bangunan Ka'bah dan Makam Ibrahim bukan? Makam Ibrahim dijadikan pijakan untuk menjangkau bangunan Baitullah paling atas. Apa yang terlintas di pikiran kita! Bandingkan dengan postur tubuh kita saat ini.
- ~ Ataukah pernah terlintas dipikiran kita perbedaan waktu/umur Jin dan Manusia? Bagaimana sangPenggenggam jiwa mengawasi kita?
- ~ Pernah mendaki Gunung? Bandingkan pertumbuhan Pepohonan yang berada di kaki dengan yang berada di puncak Gunung. Hikmah apa yang Anda Petik. Atau merasakan pergantian arah Mata Angin di kala malam di puncak Gunung?
- ~ Dan yang terakhir dari sekian banyak pertanyaan di hati. Bumi yang dipijak saat ini, berotasi menurut kadarnya yang telah ditetapkan. Begitu pula cahaya matahari yang dirasakan. Secara garis besar, pergantian siang dan malam tidak dilihat dari tenggelam ataupun terbitnya, melainkan pergerakan putaran bumi yang bulat menjauhi cahaya matahari. Apa Anda pernah mensimulasikan bagaimana cahaya matahari menyinari Bumi? Simulasi seperti ini, dipraktekkan dengan menggunakan sebuah senter dan globe. Cahaya senter diibaratkan Cahaya Matahari. Lalu kita memutar globe tersebut. Maka, begitulah terjadinya siang dan malam. Sekali lagi saya menekankan kata Warna dan Cahaya. Coba perhatikan warna cahaya matahari di waktu pagi hari, coba perhatikan warna cahaya matahari di waktu siang hari dan perhatikan warna cahaya matahari yang kita lihat pada sore hari. Apa yang terlintas di benak Anda? Padahal bumi dibungkus Atmosfer transparan yang dihiasi gumpalan awan juga perpaduan pantulan pembiasan dari warna laut. Mengapa mesti ada perubahan warna di setiap perputaran waktunya?
Sekian, wassalam.