
Muslim Rohingnya, Tragedi Tiada Henti
Tersungkur menatap hijau di mata...
Derai nestapa tak terbendung berlarian hiasi kecup...
Tersungging senyuman sembunyikan pilu..
Terbakar gejolak linang membelah kalbu..
Amboi dikau yang berlumuran merah..!Limaadza Yaa Rabb..!?
Tak kuasa tangan gapai rinai di wajahmu..
Tak kuasa hati memberangus amarah melihat kepedihanmu..
Sungguh tega mereka mencincang ragamu..
Sungguh tega mereka menyuntikkan racun di rahimmu..
Kenapa aku hanya tersusun dari seongok daging tak berguna..?
Kenapa kau lemahkan kepal dikala mereka bertabur duka..?
Mengapa Yaa Rabb..!?
Mengapa tak kau susun aku seperti Sayyidina Ali..?
Astagfirullaah..!Ketukan popor retakkan tulang..
Astagfirullaah..!
Astagfirullaah, ampuni hamba..!
Astagfirullaah..!
Astagfirullaah, ampuni hamba..!
Hunuskan belati membungkam bisu..
Betapa indah tubuhmu di balut busana..Tragedi tiada henti..
Di mana aurat merajut merayu lensa..
Tontonkan kelakar unjuk kebengisan..
Tangismu melengking bak nyanyian pelipur lara..
Muslim rohingya diselimuti sepi..
Petaka tak kunjung jua bertepi..
Ketika rezim junta kuasai diri..