Sama halnya dengan lintah, ular juga termasuk binatang paling menggemaskan di dunia. Ular, meskipun tidak diberi kaki dan tangan, karena tidak apel pagi saat tuhan membagikan kaki dan tangan. Namun ia memiliki lidah yang mampu mendeteksi dan memetakan posisi mangsanya.
Ada untungnya juga bila kita pernah dicium ular, walau ularnya tidak berbisa setidak-tidaknya ia telah mengirimkan sinyal laporan ke komunitas ular, bahwa manusia dengan ciri – ciri dan tinggi sekian telah menjadi korban. [Foto/Google Search]
Pernah dijumpai di jalan, ada ular dengan panjang kuranglebih satu meter, bermotif kotak – kotak kecil penuh warna, mungkin masih satu klan dengan ular daun. Hanya saja ular daun membuat sarang di pohon (beradaptasi). Sedangkan ular dengan motif kotak – kotak lebih sering di daerah lembab bebatuan.
Dalam keadaan panik, apalagi ketemu dengan ular yang tak biasa saat mendaki gunung, orang akan melakukan tindakan di luar kendali. Teori yang kita baca di buku maupun cara menenangkan ular yang kita lihat di tivi tidak mampu dipraktekkan.
Kepanikan bertemu ular sudah kali kedua dialami oleh teman saat pendakian malam di trek yang sama; trek potong kompas dan jenis ular yang sama pula (ular hitam). Yakni, jalur pakis dan bekas aliran air hujan di musim penghujan. Ditambah lagi, beliau ini paling takut geli dengan yang namanya ular.
Waktu itu, ia jadi sweeper; berada di depan. Membawa obor dan tiba - tiba langkahnya dipotong, kemudian oleh ular hitam besar pendek tersebut berbalik arah saling hadap - hadapan. Secara refleks ia lemparkan obor ke ular sambil teriak lalu mundur kebelakang.
Bukannya menjauh malah semakin mendekat. Untung saja salah satu anggota tim yang berjumlah 4 orang ini ada yang mengatakan, agar jangan bernapas bergerak dan membuat panik si ular, hingga akhirnya ularnyapun pergi.
Pernah juga dilain tempat, kejadiannya hampir sama, hanya saja dialami saat siang hari dan ular yang ditemui adalah cucunya. Panjang kuranglebih 30 sentimeter dan lebar kira - kira hampir dua ruas jari tangan.
Tepat berada di bawah telapak kaki, nyaris diinjak. Meskipun badan menggigil, mulut sedikit menganga, keringat mengucur saking takutnya. Namun cara tidak bergerak sama sekali dan sedikit menahan napas cukup efektif agar tidak dipatok ular hitam.
Jadi kesimpulannya, tidak mesti digigit ular dulu, tapi lebih ke pengendalian mental. Apalagi menurut cerita, bahwa ular hitam jika merasa dalam keadaan bahaya, kepalanya bakal lepas lalu terbang dan akan memburu kita.