Penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran RumahTangga apalagi bila organisasi pencinta alam yang nantinya dibentuk dan akan didaftarkan, memang dibutuhkan lampiran struktur kepengurusan. Struktur maupun susunannya tidak jauh berbeda dengan struktur - struktur organisasi lainnya. Hanya penyebutan dalam pembagian kelompok anggota saja yang membedakan.
Adapun contoh struktur dalam organisasi pencinta alam kurang lebih gambarannya sebagai berikut:
Ketua Harian | Wakil Ketua | Sekretaris | Bendahara |
Mountenering (Gunung) | Climbing (Panjat Tebing) | Caving (Susur Goa) |
---|---|---|
Ketua - Koordinator | Ketua - Koordinator | Ketua - Koordinator |
Anggota, dst | Anggota, dst | Anggota, dst |
Perlengkapan (Logistik) | Search and Rescue (SAR) | Observation |
Ketua - Koordinator | Ketua - Koordinator | Ketua - Koordinator |
Anggota, dst | Anggota, dst | Anggota, dst |
Pelindung, Penasehat serta Pembimbing dapat sahabat - sahabat masukkan beberapa orang yang memiliki 'pengaruh' baik dalam maupun di luar tempat organisasi itu berdiri (Sekretariat/Mabes). Tentunya, melalui kesepakatan bersama dan telah ada permohonan tertulis ataupun bertemu langsung (lobi) kepada yang bersangkutan.
Selanjutnya, yang mengkoordinir divisi - divisi (masing-masing Ketua Divisi) bisa ditambahkan wakil. Begitu juga jumlah divisi yang ada ditambahkan lagi dengan yang lebih spesifik. Misal, Divisi Navigasi, Divisi Supranatural, Divisi Medis dan sebagainya. Sekali lagi ini sekadar gambaran saja, karena kesemuanya tergantung dari kebutuhan organisasi, pertimbangan dan kesepakatan bersama.
Untuk divisi observasi sebenarnya kalau diperhatikan; mohon maaf, kebanyakan organisasi penggiat alam cenderung ke bagaimana membesarkan nama organisasinya ketimbang memberi konstribusi terhadap alam (lingkungan). Minim akan data serta informasi tentang gejala - gejala alam.