Bejana Ukur adalah wadah untuk mengetahui kurang-lebihnya takaran cairan bbm yang keluar dari nozzle mesin pompa dalam hitungan mililiter. Menghitung benda cair khususnya bbm, berbeda bila menghitung kelebihan maupun kekurangan dari benda padat. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi takaran, dilihat dari sifat bbm itu sendiri. Sehingga dalam hal ini pihak Pertamina maupun Badan Metrologi Daerah/Nasional menetapkan batas-batas toleransi, terlebih kekurangan yang keluar dari pompa bbm.
Bila curiga dengan takaran yang keluar dari mesin pompa Spbu, Anda dapat mempergunakan cara ini. Batas toleransi jika mengukur dengan bejana 10 liter yakni, 0,0050 mililiter. Sedangkan, bila memakai bejana 20 liter 0,0025 mililiter setara dengan seloki; tutup botol air mineral. Tapi bagi Spbu yang mengikuti program pasti pas menyetel flowmeternya (dilakukan oleh Badan Metrologi) di titik 0,0000 mililiter.
Point yang perlu diperhatikan sebelum mengukur yaitu, mengetahui mana skala tetap, posisi cairan bbm di tabung`gelas ukur bejana serta mana skala bergerak (lihat gambar 1). Dan angka-garis arsir (titik koordinat) yang tertulis pada skala tetap/bergerak. Angka Nol ke atas; + 0,0010, 0,0020, 0,0030 dan seterusnya. Begitupula sebaliknya; Nol ke bawah berarti Minus (-).
Acuan utama penghitungan/cara membaca bejana ada pada skala bergerak '0'. Seperti pada gambar di atas, apabila angka Nol skala bergerak bertemu atau sejajar dengan angka Nol pada skala tetap (tidak bergerak), maka dibaca 0,0000 mililiter. Berarti takaran cairan yang keluar PAS.
Contoh cara membacanya; Setelah cairan bbm dimasukkan ke bejana ukur sebanyak 10/20 liter. Yang pertama diperhatikan adalah posisi cairan pada gelas ukur. Selanjutnya, dorong/gerakkan kemudian sejajarkan ujung skala bergerak ke cekungan cairan bbm di gelas ukur. Angka Nol skala bergerak melewati berapa garis dari angka Nol skala tetap. Atau angka nol skala bergerak berada di garis keberapa yang dihitung dari titik nol skala tetap.
Misalkan pada gambar menunjukkan, angka nol skala bergerak berada di garis kedua di bawah titik nol skala tetap. Yang artinya, pembacaan takaran cairan bbm yang keluar dari pompa yakni, - 0,0020 ml (minus, nol koma nol nol dua puluh mililiter).
Contoh berikutnya pada gambar di atas, apabila titik nol skala bergerak berada di atas pada garis kelima dari titik nol skala tetap, maka dihasilkan ukuran takaran yaitu + 0,0050 ml (Plus, nol koma nol nol lima puluh mililiter).
Namun, apabila saat pengukuran; angka nol skala bergerak berada di tengah-tengah garis. Misalkan garis angka nol skala bergerak, tidak sejajar dengan garis atau berada di antara garis, maka pembacaannya ditambahkan ataupun dikurangi setengah ml. Misal 0,0050 menjadi +/- 0,0045 ml. Urutan antara garis satu kegaris atas/bawah/selanjutnya dipecah lagi. +/- 0,0010 ml; +/- 0,0015 ml; +/- 0,0020; 0,0025 dan seterusnya. Silahkan dipraktekkan..