Cara Jitu Tidak "Mengantuk" Saat Khutbah Jum’at. Anda pastinya pernah mengalami rasa kantuk ketika sedang mendengarkan khutbah jum’at. Sambil duduk, kepala tertunduk dan mata terpejam. Terasa pada bagian tengah antara ujung alis mata saraf bertemu seolah ada pijakan-pijakan halus yang mengeluarkan sinyal-sinyal pijatan ke otak. Menimbulkan sugesti dari dalam pikiran hingga membuat meredupnya fungsi pendengaran seiring melemahnya otot pada kelopak mata kita. Setengah sadar, suara khatib terdengar sayup-sayup melenakan. Itulah mengapa di pertengahan khutbah dibacakan, khatib biasanya sedikit mengeraskan suaranya
Tidak dipungkiri juga, meski sang khatib, mulai dari awal suaranya lantang kedengaran. Tetap saja pengaruh kantuk tak dapat dibendung. Kita baru menyadarinya saat kepala tersentak ke bawah. Ini dapat diibaratkan, antara jasad kasar kita dengan ruh. Si ruh dengan segala upaya menangkap atau mengikuti arah gerakan kepala, sedang si kepala sendiri gerakannya tak terduga, dikarenakan dalam keadaan seperti ini, frekuensi penyaluran sinyal dari otak untuk merefleksikan gerakan keseluruh tubuh, utamanya pada bagian kepala yang dimaksudkan, terhalang oleh kurangnya pasokan penyerapan oksigen ke tubuh.
- Sebelum berangkat ke Masjid untuk beribadah shalat jum’at. Luruskan niat beribadah sebaik-baiknya. Lakukan hal-hal yang diutamakan ketika akan shalat jum’at berdasarkan tuntunan agama, misal: mandi wajib/junub dan memakai minyak wangi
- Fokus mendengarkan khutbah. Umumnya, khutbah berisi beberapa petikan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang harus didengarkan dan diperhatikan, agar kita mendapat rahmat dari Allah subhanahu wata’ala.
- Saat rasa kantuk mulai mendekati Anda. Lakukan segera pijatan-pijatan dengan menekan, memencet daun telinga, seperti pada gerakan saat kita mengambil air wudhu, yakni kedua ibu jari diletakkan di belakang telinga lalu usap dan tekan secara perlahan. Jari telunjuk di posisi bagian dalam menutup lubang telinga, sedang ibu jari melakukan putaran-putaran usapan setengah lingkaran pada bagian belakang telinga. Teknik pemijatan pada daun telinga bagian belakang ini, telah diakui oleh pakar-pakar akupuntur dari negeri china. Dan merupakan salah satu rahasia dari gerakan wudhu yang dilakukan setiap harinya. Jadi, sangat beruntunglah orang-orang yang senantiasa menjaga dan memelihara shalatnya
- Duduklah dengan tegak, jangan menyandarkan punggung pada dinding atau pilar masjid. Dalam posisi punggung tegak, proses pernapasan akan berjalan baik, sehingga suplai oksigen ke dalam tubuh tetap lancar
- Duduk Dalam posisi tetap dalam waktu yang agak lama, menyebabkan terganggunya aliran darah yang menyuplai oksigen dalam tubuh kita. Sesekali lakukan perubahan posisi duduk. Tapi Anda harus ingat, jangan sampai mengganggu jamaah yang lain.
- Yang terakhir, tunda makan siang Anda, karena usai makan siang biasanya timbul penyakit turunan yaitu M E N G A N T U K.
Mudah-mudahan dengan cara di atas, kita dapat mendengarkan khotbah dengan baik tanpa diserang rasa kantuk yang menganggu kekhusyuan ibadah shalat jum’at kita. Sekian Wassalam