Penggunaan Ejaan Yang Benar. Berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (surat Keputusan Mendikbud, Nomor 0543/87, tanggal 9 September
1987)
1.
Setiap kata, baik kata dasar maupun kata
jadian, ditulis terpisah dengan kata lainnya, kecuali kata yang tidak dapat
berdiri sendiri (diberi garis bawah)
Contoh:
belajar, pascapanen, supranatural.
2.
Jarak antar kata dalam paparan adalah satu
ketukan dan tidak menambah jarak antar kata dalam rangka meratakan margin kanan
karena margin kanan tidak harus rata atau lurus.
3.
Setiap kata ditulis rapat, tidak ada jarak
antar huruf dalam sebua kata.
Contoh
yang salah : P E M B A H A S A N
4.
Gabungan kata yang mungkin menibulkan salah
penafsiran dapat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian antar unsurnya
Contoh:
Proses belajar-mengajar, buku sejarah-baru
5.
Kata jadian berimbuhan gabung depan dan
belakang ditulis serangkai
Contoh:
dinonaktifkan, menomorduakan.
6.
Tanda tanya (?), titik (.), titik koma (;),
titik dua (:), tanda seru (!), ditulis rapat dengan huruf akhir dari kata yang
mendahului.
Contoh:
Apa hasilnya? Perhatikan contoh berikut! Di antaranya:
7.
Setelah tanda tanya (?), titik (.), titik koma (;),
titik dua (:), tanda seru (!), harus ada jarak (tempat kosong) satu ketukan.
Contoh:
Apa masalahnya, apa metodenya, dan apa temuannya?
8.
Tanda petik ganda (“....”), petik tunggal
(....’), kurung ( ), diketik rapat dengan kata, frase, kalimat yang diapit
Contoh:
Ijasahhnya masih “disekolahkan”, Penelitian DIP (Daftar Isian Proyek) sekarang
tidak ada.
9.
Tanda hubung(-), tanda pisah (~), garis
miring (/), diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya dan yang mengikutinya
Contoh:
pria/wanita, berulang-ulang
10. Tanda
perhitungan: =, +, -, x, <, >, ditulis dengan jarak satu ketukandengan
huruf yang mendahului dan yang mengikutinya.
Contoh: 2 + 2 = 4, 5 – 3 = 2, 2 < 5, 4 ; 2
11. Tepi
kanan teks tidak harus rata. Oleh karena itu, kata pada akhir baris tidak harus
dipotong, tanda hubungnya ditulis setelah huruf akhir tanpa disisipi spasi,
bukan diletakkan di bawahnya. Tidak boleh menambah spasi antar kata dalam satu
baris yang bertujuan meratakan tepi kanan.
12. Huruf
kapital dipakai pada huruf pertama nama bangsa, suku dan bahasa serta tahun,
bulan, hari, hari raya dan peristiwa sejarahh
Contoh
: bangsa Indonesia (bukan Bangsa Indonesia)
Peringatan Hari Kartini jatuh
pada hari Kamis
13. Huruf
kapital dipakai pada huruf pertama nama khas geografi
Contoh:
Danau Sentani, Afrika Selatan, Jalan Jenderal
14. Huruf
miring digunakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, kata atau frase dan
untuk menuliskan istilah asing/daerah
Contoh:
Islam adalah way of life bagi umat
Baginda Nabi
15. Kata
hubung antar kalimat diikuti koma
Contoh:
Oleh karena itu, ....dengan demikian, ...........
16. Koma
dipakai memisahkan kalimat setara yang mendahului oleh kata-kata: tetapi,
melainkan, namun, padahal, sedangkan, dan yaitu
Contoh:
Penelitian ini sederhana, tetapi sangat rumit pengambilan datanya
Instrumen penelitian ini ada
dua, yaitu angket dan tes
17. Koma
dipakai memisahkan anak kalimat dan induk kalimat, jika anak kalimat mendahului
induk kalimat
Contoh:
Sejak ayahnya meninggal, ia tampak murung. (sumber gambar : sumatracyber)