21 Feb 2014

Cara Penggunaan Ejaan Yang Benar

Penggunaan Ejaan Yang Benar


Penggunaan Ejaan Yang Benar. Berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (surat Keputusan Mendikbud, Nomor 0543/87, tanggal 9 September 1987)

1.    Setiap kata, baik kata dasar maupun kata jadian, ditulis terpisah dengan kata lainnya, kecuali kata yang tidak dapat berdiri sendiri (diberi garis bawah)
Contoh: belajar, pascapanen, supranatural.
2.    Jarak antar kata dalam paparan adalah satu ketukan dan tidak menambah jarak antar kata dalam rangka meratakan margin kanan karena margin kanan tidak harus rata atau lurus.
3.    Setiap kata ditulis rapat, tidak ada jarak antar huruf dalam sebua kata.
Contoh yang salah : P E M B A H A S A N
4.    Gabungan kata yang mungkin menibulkan salah penafsiran dapat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian antar unsurnya
Contoh: Proses belajar-mengajar, buku sejarah-baru
5.    Kata jadian berimbuhan gabung depan dan belakang ditulis serangkai
Contoh: dinonaktifkan, menomorduakan.
6.    Tanda tanya (?), titik (.), titik koma (;), titik dua (:), tanda seru (!), ditulis rapat dengan huruf akhir dari kata yang mendahului.
Contoh: Apa hasilnya? Perhatikan contoh berikut! Di antaranya:
7.    Setelah  tanda tanya (?), titik (.), titik koma (;), titik dua (:), tanda seru (!), harus ada jarak (tempat kosong) satu ketukan.
Contoh: Apa masalahnya, apa metodenya, dan apa temuannya?
8.    Tanda petik ganda (“....”), petik tunggal (....’), kurung ( ), diketik rapat dengan kata, frase, kalimat yang diapit
Contoh: Ijasahhnya masih “disekolahkan”, Penelitian DIP (Daftar Isian Proyek) sekarang tidak ada.
9.    Tanda hubung(-), tanda pisah (~), garis miring (/), diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya dan yang mengikutinya
Contoh: pria/wanita, berulang-ulang
10. Tanda perhitungan: =, +, -, x, <, >, ditulis dengan jarak satu ketukandengan huruf yang mendahului dan yang mengikutinya.
Contoh:  2 + 2 = 4, 5 – 3 = 2, 2 < 5, 4 ; 2
11. Tepi kanan teks tidak harus rata. Oleh karena itu, kata pada akhir baris tidak harus dipotong, tanda hubungnya ditulis setelah huruf akhir tanpa disisipi spasi, bukan diletakkan di bawahnya. Tidak boleh menambah spasi antar kata dalam satu baris yang bertujuan meratakan tepi kanan.
12. Huruf kapital dipakai pada huruf pertama nama bangsa, suku dan bahasa serta tahun, bulan, hari, hari raya dan peristiwa sejarahh
Contoh : bangsa Indonesia (bukan Bangsa Indonesia)
               Peringatan Hari Kartini jatuh pada hari Kamis
13. Huruf kapital dipakai pada huruf pertama nama khas geografi
Contoh: Danau Sentani, Afrika Selatan, Jalan Jenderal
14. Huruf miring digunakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, kata atau frase dan untuk menuliskan istilah asing/daerah
Contoh: Islam adalah way of life bagi umat Baginda Nabi
15. Kata hubung antar kalimat diikuti koma
Contoh: Oleh karena itu, ....dengan demikian, ...........
16. Koma dipakai memisahkan kalimat setara yang mendahului oleh kata-kata: tetapi, melainkan, namun, padahal, sedangkan, dan yaitu
Contoh: Penelitian ini sederhana, tetapi sangat rumit pengambilan datanya
               Instrumen penelitian ini ada dua, yaitu angket dan tes
17. Koma dipakai memisahkan anak kalimat dan induk kalimat, jika anak kalimat mendahului induk kalimat
Contoh: Sejak ayahnya meninggal, ia tampak murung. (sumber gambar : sumatracyber)