Tanda-Tanda Penghapusan BBM Bersubsidi - Wacana pemerintah dalam hal ini Pertamina untuk menghilangkan BBM bersubsidi telah diambang pintu. Sejak tahun 2009 yang lalu Pertamina mulai melakukan transformasi perubahan pelayanan. Yakni, Spbu-Spbu yang sudah ada diarahkan agar mengikuti program pasti pas dari Pertamina. Pelatihan-pelatihan bagi karyawan Spbu rutin dilaksanakan serta pembelian bbm (amprah) khusus bagi spbu yang mengikuti program tersebut diberikan fee pembelian. [Foto/Google Search].
Namun bukan Spbu saja, tranportir atau truk tangki pengantar bbm ke spbu juga mengalami perubahan. Truk tangki dipasangi GPS untuk memantau pergerakan distribusi bbm ke Spbu-Spbu. Perekrutan ulang dan pelatihan-pelatihan bagi awak truk tangki juga rutin diadakan. Truk tangki yang tadinya di bawah naungan bendera pengusaha kini dialihkan ke rekanan Pertamina, PATRA. Perlu diketahui bersama, bahwa PATRA dibentuk dari para pensiunan staf/petinggi Pertamina.
Masih di tahun yang sama, Pertamina gencar-gencarnya melakukan operasi pasar ke masyarakat dan mengenalkan gas sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan, aman dan "Murah". Hasilnya, memasuki awal tahun 2010 kerosin (Minyak tanah) berhasil dikonversi ke non-subsidi
Dalam kaitannya untuk mensukseskan Penghapusan BBM Bersubsidi ini sebagai langkah awal Pertamina mewajibkan Spbu, baik yang berada di pusat maupun di daerah yang mengikuti program pasti pas agar menyiapkan atau diharuskan menyediakan produk bbm non-subsidi, utamanya itu bbm Pertamax di Spbu. Yang diikuti dengan pengurangan pasokan distribusi bbm ke depot-depot. Dan kita semua telah sering menemui dampaknya, Spbu mengalami kekosongan stok dikarenakan pengurangan jatah harian Spbu.