21 Nov 2014

Mengenang Sosok Muammar al-Qaddafy

Mengenang Sosok Muammar al-QaddafyMengenang Sosok Muammar al-Qaddafy - Dia ditakdirkan Allah sebagai pemimpin. Dia putra Arab yang dilahirkan dengan nama depan berbeda dengan nama orang pada umumnya. Sejak kecil, Muammar Qaddafy sangat rajin mengikuti pendidikan agama, khususnya mempelajari al-Qur'an. Di sekolah dasar agama ini dia sering lompat kelas karena jenius. Pada bulan Agustus 1965, secara gemilang menyelesaikan kuliahnya di Akademi Militer Benghazi lalu melanjutkan ke Inggris di Beaconsfield Military Academy.(Foto/Google search)

Gebrakan pertama dari pemuda tampan berusia 27 tahun waktu itu adalah membangkitkan semangat nasionalisme Arab bagi penduduk Libya. Semua nama jalan, kantor dan sebagainya diubah dengan bahasa Arab. Bahkan setiap orang asing yang mengunjungi Libya pasportnya terlebih dahulu harus diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
Pada tanggal 28 Maret 1970 dan 11 Juni 1970, Inggris dan Amerika keluar dari pangkalan militernya di Libya. Segala bentuk maksiat seperti klub malam, kasino, tempat pelacuran, bar ditutup dan minuman keras diharamkan.
Bukan itu saja; menurut cerita, pernah pada awal pemerintahannya Qaddafy menyamar sebagai orang yang sangat miskin dengan berpakaian compang-camping ia datang tengah malam ke sebuah rumah sakit terbesar di kota Tripoli untuk meminta pelayanan darurat dan pura-pura menderita sakit, namun pihak rumah sakit malah mengusirnya.
Keesokan harinya, dia mengeluarkan surat keputusan untuk menutup rumah sakit tersebut kemudian diambil alih untuk rumah sakit rakyat.
Dua bulan setelah Qaddafy menjadi pemimpin dan berangkat ke KTT Arab pada tahun 1969 di kota Rabat Marokko. Ia menyindir kepala kabinet Marokko karena mencium tangan rajanya sambil mengatakan bahwa KTT bisa dimulai. Maka Qaddafy bangun dan berseru: "Apakah kita masih tetap hidup di zaman feodalisme dan perbudakan?, sehingga dia mencium tangan saudara Hasan" (Raja Hasan Marokko). Seperti inilah sifat Muammar al-Qaddafy yang tidak mau adanya perbedaan.

Tripoli merupakan ibukota Libya yang sangat aman, tidak ada perampokan, tidak ada pengemis. Para pendatang, baik yang kerja ataupun ada urusan bisnis tinggal di hotel-hotel dengan tenang tanpa perlu khawatir akan dibom. Pembangunan 650.000 apartemen untuk rakyat Libya, pembangunan rel kereta api dari perbatasan Tunisia sampai perbatasan Mesir sepanjang 2.130 kilometer. Sekolah, rumah sakit bebas dari pungutan apapun.
Negara dengan harga minyak termurah di dunia dan pernah pula pemerintah Libya membagi-bagikan satu juta laptop untuk para pelajar-pelajarnya.
(Diolah dari berbagai sumber).