18 May 2015

Bukti Pengakuan Rohingnya Pada Masa Silam

Bukti Pengakuan Rohingnya Pada Masa Silam - Adalah suatu kebohongan apabila pemerintah yang berkuasa mengatakan, bahwa etnis Rohingnya bukanlah bagian dari penduduk Myanmar. Karena, pemerintahan-pemerintahan sebelumnya telah nyata-nyata mengakui eksistensi warga Rohingnya.
  • Pada bulan April 1960 PM 'Perdana Menteri' U Nu mengizinkan penggunaan bahasa Rohingnya pada Burma Broadcasting Service.

  • Pada tahun 1948 - 1962, Muslim Rohingnya dapat berpartisipasi dalam PEMILU. Etnis Rohingnya ada yang diangkat menjadi Sekretaris Parlemen dan juga Menteri Kesehatan.

  • Pada PEMILU tahun 1990, 4 (empat) etnis Rohingnya dipilih sebagai anggota parlemen di Maun Daw dan Buthi daung.

Bukti Pengakuan Rohingnya Pada Masa Silam

Di samping itu, Presiden pertama Burma Sao Shwe Teik pernah mengatakan : Muslim of Arakan certainly belong to one of indigenous races of burma. In fact, there is no pure indigenous races of burma, we also can not be taken as indigenous races of burma
"Muslim dari Arakan tentu termasuk salah satu ras asli burma. Bahkan, tidak ada ras asli murni burma. Kami juga tidak bisa diambil sebagai ras asli Burma"
Dalam Pasal 3 Nu - Attlee Treatly tanggal 17 Oktober 1947 dan dalam Section 11 9iO (ii) dan (iii) dari konstitusi Union of Burma 1947/ 4 Januari 1948, Rohingnya adalah warga negara Burma.

Akhirnya, pada 'position paper on persecution of Muslim in Arakan state' tertanggal 24 September 1992 yang dikirimkan ke PBB, pemerintah Burma menyatakan bahwa :
  1. Muslim Rohingnya telah tinggal di Arakan sejak berabad-abad silam;

  2. Muslim Rohingnya adalah warga negara Burma;

  3. Muslim Rohingnya memiliki hak-hak dan keistimewaan yang sama dengan semua warga negara Burma.

UNHCR memiliki mandat untuk memberikan perlindungan terhadap pengungsi dan memfasilitasi mereka untuk menyelesaikan masalah pengungsiannya. Dan tidak terbatas pada orang-orang tanpa kewarganegaraan (stateless persons). (Gambar: Okezone)