20 Aug 2015

Cara Survive Dengan Sangkur dan Korek Api

Bagaimana seandainya bila Sahabat - Sahabat Alam tersesat di hutan atau gunung, tapi berbekal/tersisa pada saat itu hanya sangkur dan korek api saja? Apa yang mesti kita lakukan! (Semoga saja jangan sampai terjadi). Pertanyaan ini ditemukan saat baca status komunitas anak pendaki di pesbuk. Dan jawaban dari sesama pencinta alam bermacam - macam.

Ada yang mengatakan, bahwa alangkah bagusnya sebelum memulai pendakian sebaiknya membekali diri dengan pengetahuan - pengetahuan tehnik survival. Contoh, mengenali tanaman yang bisa dimakan serta bagaimana cara membuat perangkap untuk hewan. Ada pula yang mengatakan, agar kembali pulang memakai jalur sebelumnya sambil membuat tanda (crossline) atau menggunakan sayatan pisau, bawa kartu sehat dan jawaban yang tidak rekomendasikan, yaitu sangkurnya dipakai buat bunuh diri saja. [Foto/Google Search]


Cara Survive Dengan Sangkur dan Korek Api

Sedikit tambahan jawaban apabila tersesat di hutan dan hanya berbekal sangkur dan korek api adalah fungsikan sangkurnya untuk mengumpulkan ranting maupun dedaunan tanpa mematahkan/merusak pohon hidup. Kemudian bakar ranting dan dedaunan tersebut dengan menggunakan korek api. Bersihkan sekitaran/area pembakaran biar api dari hasil pembakaran tidak menjilati pepohonan sekitarnya (jika api besar).

Campuran dahan basah maupun ranting kering juga dedaunan basah dan kering yang dikumpulkan dapat menghasilkan asap yang banyak. Tujuannya sebagai suar apabila sahabat alam tersesat dan tidak tahu mesti mengambil rute yang mana.

Agar tim SAR mudah melihat tanda yang dibuat dari kepulan asap dalam hutan tempat Anda berada apabila membuatnya pada siang hari. Begitupula bila Anda membuatnya pada malam hari, maka angin puncak dapat membawa aroma pembakaran menuju lereng - lereng lembah/hutan/gunung, sehingga dapat tercium oleh tim SAR.

Adapun selanjutnya jika saat survive dalam hutan kebetulan menemukan genangan air dan berencana untuk meminumnya, kiranya genangan air diperiksa dengan menggunakan metode visual. Karena tidak semua air di hutan bisa diminum.

Contoh air tergenang; lihat tanda - tanda kehidupan pada air seperti ikan, jentik nyamuk atau hewan lainnya. Bila ada tanda kehidupan pada air tersebut, maka silahkan diminum. Namun bila tidak terdapat tanda ke hidupan pada air berarti itu air kotoran dari hewan.