5 Sept 2015

Dongeng Sebelum Tidur : Si Bungsu dan Putri Raja

Dikisahkan pada jaman dahulu kala di sebuah desa, hiduplah sebuah keluarga kecil yang terdiri dari seorang Ayah dengan tiga orang putra.
Suatu hari yang cerah,

"Sudah waktunya kalian untuk mencari jalan hidup kalian masing-masing. Engkau Sulung cita-citamu apa" Kata Sang Ayah kepada putranya yang pertama. "Ayahanda, Saya ingin menjadi saudagar kaya raya di kampung kita!" "Kamu.." "Saya berkeinginan menjadi tuan tanah, sehingga Ayahanda tak perlu lagi bersusah payah menggarap lahan milik tetangga" Sambung putranya yang kedua. "Nak.. kalau kamu Cita-citamu apa?"

Dongeng Sebelum Tidur : Si Bungsu dan Putri Raja

Si Bungsu dengan suara pelan menjawab, "Ayah, sebenarnya cita-citaku tak seperti kedua Kakak saya, dari dulu sampai sekarang saya selalu ikut kemana ayah pergi. Berkebun, mengumpulkan kayu bakar di hutan untuk kita jual ke rumah-rumah, mencari ikan.. Ayah tahukan, Saya tidak memiliki keahlian apapun bila dibandingkan kakak-kakak saya. Tanpa sepengetahuan ayahanda, saya sering mengembalakan domba di desa sebelah. Ini Ananda lakukan demi memenuhi kekurangan kebutuhan sehari-hari keluarga kita"

"Ayah.." Bungsu sejenak menghentikan ucapannya. "Saya ingin mempersunting seorang putri raja!" Jawab Si Bungsu dengan tenang.

"Ha.. ha.. ha.. ada-ada saja kamu Bungsu.." Tawa kedua kakak bungsu secara bersamaan.
Malam tlah berganti pagi, suara kokok ayam jantan bangunkan Bungsu dari tidur. Di bilik kamar yang hanya berukuran tiga kali dua setengah meter, Bungsu mulai mempersiapkan diri. Dan perbekalan untuk perjalanan nantinya yang dibawa hanya seadanya saja. Ini merupakan kebiasaan turun temurun yang diwariskan sejak Si Bungsu belum lahir; Merantau
Dalam tulisan ini, kita akan mengikuti perjalanan Si Bungsu.

Setelah berpamitan, Si bungsu mulai melangkahkan kaki meninggalkan kampung halamannya. Bungsu hanya bisa menghela napas dalam-dalam, kemana kaki melangkah disitulah tujuannya.
1 2 3