7 May 2016

Mengenang Riwayat Hidup Syekh Ahmad Yassin, Pendiri Hamas

Nama lengkapnya Ahmad Ismail Yassin. Lahir pada Juni 1936 di sebuah desa bersejarah bernama al-Jaurah. Belum lagi usianya genap lima tahun, ayahnya berpulang ke rahmatullah. Kedua kakinya yang lumpuh tak menghalanginya untuk memandu perjuangan dari atas kursi roda.

Ahmad Yassin bersekolah SD di Jaurah hingga kelas lima. Situasi yang kacau pada tahun 1948 memaksanya hijrah menemani keluarganya ke Gaza. Di sana, situasi berubah pahit. Keluarganya, seperti umumnya para pengungsi merasakan kemiskinan dan kelaparan.

Sekolahnya sempat terhenti pada tahun 1949 - 1950 demi membantu ekonomi keluarganya yang berjumlah tujuh orang. Ia bekerja di salah satu restoran kacang di Gaza.

Mengenang Riwayat Hidup Syekh Ahmad Yassin, Pendiri Hamas

Malang tak dapat ditolak. Pada tahun 1952, saat berusia 16 tahun, rangka leher Yassin patah ketika bermain bersama kawan-kawannya.
Setelah empat puluh hari di gips, nyata bahwa ia harus menjalani sisa hidupnya dalam keadaan lumpuh. Selain lumpuh penuh, mata bagian kanannya buta setelah ia dipukul dalam penjara Israel oleh Dinas Intelejen Israel. Sedangkan mata sebelah kirinya tidak mampu melihat jelas.
Saat berusia dua puluh tahun, Yassinikut berdemonstrasi di Gaza dalam rangka menolak serangan Israel ke Mesir pada tahun 1956. Ketika itulah, kepiawaian berorasi dan berorganisasinya tampak.
Lidah Yassin yang tajam membuat bintangnya meroket di kalangan aktivis dakwah di Gaza. Hal ini membuat Intelejen Mesir menangkapnya pada tahun 1965 yang merupakan kelanjutan dari penangkapan besar-besaran yang ditujukan pada aktivis Ikhwanul Muslimin. Beliau dikurung selama sebulan lalu dilepaskan setelah terbukti tidak bersalah.
Tentang pengalamannya di penjara, pendiri HAMAS ini menuturkan "Penjara menegaskan jiwaku membenci kezaliman"
Setelah kekalahan pasukan gabungan Negara-Negara Arab pada perang 1967, yang membuat Israel mencamplok seluruh tanah Palestina termasuk Jalur Gaza. Yassin terus memompa semangat kaum Muslimin dari atas mimbar al-Abbasi. Iapun ikut serta dalam kegiatan pengumpulan dana bagi para keluarga syuhada maupun yang ditangkap.

Tak lama kemudian, Yassin terpilih menjadi Ketua Lembaga Islam di Gaza. Dan banyak berinteraksi dengan pemikiran Ikhwanul Muslimin yang didirikan oleh Ustadz Hasan al-Banna di Mesir.

Aktivitas dakwah Syekh Yassin mengusik Zionis. Akibatnya, pemerintah memerintahkan untuk menangkapnya pada tahun 1982 dengan tuduhan membentuk lembaga militer dan terlibat dalam pengumpulan senjata. Ia divonis penjara selama 13 tahun, namun baru tiga tahun ia dilepaskan dalam proses imbas lepas tawanan antara Israel dan Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PLO).

Pada tahun 1987, bersama sejumlah aktivis dakwah Ikhwanul Muslimin di jalur Gaza, Yassin mendirikan Harakah al-Muqawamah al-Islamiyyah yang sering disingkat dengan HAMAS. Gerakan ini berperan penting bagi meletusnya Intifadhah.

Sejak meletusnya Intifadhah, penjajah Zionis berpikir keras untuk menghentikan aktivitas Syekh Yassin. Akhirnya, pada tahun 1988, rumahnya diserbu, digeledah dan terancam diusir ke Libanon.

Banyaknya tentara Israel yang tewas membuat Israel kembali menangkapnya pada 18 Mei 1989 bersama ratusan aktivis HAMAS lainnya. Selanjutnya, pada Oktober 1991, pengadilan militer Israel menvonisnya dengan penjara seumur hidup.

Yassin kembali bebas setelah proses tukar tawanan Yordania - Israel, 1 Oktober 1997. Sejak itu, singa tua ini kembali ke medan Jihad memimpin HAMAS hingga syahadah menjemputnya. Beliau menegaskan, bahwa mempersenjatai diri adalah Jalan yang lebih ampuh daripada menggantungkan harapan pada oranglain.

Huruf-Huruf adalah sesuatu yang abstrak, tanpa arti. Dan kata adalah sekumpulan huruf yang memiliki makna.