Lidah Buaya dan Virus HIV. Ada lebih dari 200 spesies lidah buaya dan kebanyakan ditemukan di daerah kering Afrika, Asia, Eropa dan Amerika. Lidah buaya bisa berumur panjang sekalipun tanpa air, karena tanaman ini dapat menutup pori-porinya serekat lem bahkan juga dengan memotong daunnya. Tujuannya agar untuk menghindari keluarnya air. (gambar: .com)
Tanaman ini biasanya ditanam di pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Jadi wajar saja, selain karena bentuknya yang unik cara pemeliharaannya pun terbilang sangat mudah. Cukup disiram air secukupnya, dijaga kelembapan tanahnya dan dipupuk dengan pupuk organik.
Lidah buaya atau Aloevera memang sejak dulu telah dikenal masyarakat luas sebagai penyubur rambut serta manfaat-manfaat lainnya. Tapi apakah benar tanaman berlendir ini ditenggarai dapat diracik menjadi obat HIV/AIDS?. Ternyata, kandungan dalam lidah buaya yang berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh diperkirakan mampu menghambat kerja virus HIV dengan menstimulasi sistem kerja kekebalan tubuh penderitanya.
Lidah buaya bersifat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Dikarenakan dalam lendir lidah buaya mengandung zat lignin yang mampu menembus dan meresap dalam kulit. Lendir ini akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit dan hasilnya, kulit tidak cepat kering dan terlihat awet muda
Selain itu, lidah buaya bisa mengatasi bengkak sendi pada lutut, wasir, batuk dan luka. Juga membantu mengatasi sembelit atau susah buang air besar. Karena lendirnya pahit serta mengandung laktasit sehingga merupakan pencahar yang baik.
Dengan mengetahui, bahwa lidah buaya dapat juga perlambat kerja virus HIV, tak ada salahnya kita menanamnya di sekitar tempat tinggal kita.