13 Sept 2014

Nestapa Rohingnya, Sejarah Manusia Yang Sengaja Dilupakan

Nestapa Rohingnya, Sejarah Manusia Yang Sengaja Dilupakan

Nestapa Rohingnya, Sejarah Manusia Yang Sengaja Dilupakan Istilah Rohingnya, merujuk pada populasi Muslim di Northen Rakhine yang memiliki karakteristik budaya dan dialek yang khas. Etnis Rohingya mendiami sisi utara negara bagian yang sebelumnya bernama Arakan di Myanmar bagian barat. Dari sisi geografis, demografis dan bahasa, mereka memiliki kedekatan dengan Bangladesh yang memang dikenal sebagai negeri Muslim. (gambar: )

Jejak Muslim Rohingnya di Myanmar dapat diurut sejak abad pertengahan tahun 1430-1638 yang semua penguasa Arakan adalah keturunan dari Raja Muslim Solaiman Shah yang mendapatkan tahta dari Raja Bengal Sultan Jalaluddin Mohammad Shah. Arakan sendiri adalah negara merdeka sampai dengan tahun 1784.

Selain itu, dalam sejarah keberadaannya, bahkan sebelum Myanmar merdeka dari Inggris pada tahun 1948, mereka kerap menjadi objek penyiksaan dan kebencian

Harian New York Time menyebutkan, bahwa pada Nopember - Desember 2008, 200-400 Rohingnya terdampar di Aceh setelah terusir dari Burma-Thailand-Malaysia atau bahasa yang paling tepat untuk etnis Rohingya adalah orang-orang yang sengaja dilupakan. Dan juga Status etnis Rohingnya saat ini adalah manusia tanpa kewarganegaraan. Artinya, eksistensi Muslim Rohingnya tidak diakui sebagai salah satu etnis yang telah lama hidup di Myanmar.

Pada tahun 1978, 200.000 etnis Rohingnya terusir ke Bangladesh karena operasi militer tentara Myanmar dan dampak lain dari operasi tersebut adalah pembunuhan massal, pemerkosaan, penyiksaan dan kerja paksa.