
Bagaimana Cara Memperlakukan Anak - Masalah besar adalah kumpulan dari masalah kecil. Hujan besar biasanya dimulai dari rintik gerimis. Siapa sangka anak yang kita timang-timang hari ini, 20 tahun kemudian akan menjadi orang besar. Maka jangan sepelekan hal kecil.
Islam memandang anak sebagai perhiasan dunia, jaminan bagi orangtua di hari kiamat dan aset masa depan umat. Anak memiliki tujuh hak, yaitu hak hidup, mendapatkan nama yang baik, penyusuan dan pengasuhan, mendapatkan kasih sayang, mendapatkan perlindungan dan nafkah dalam keluarga dan mendapatkan kebutuhan pokok sebagai warga negara.
Mengutip perkataan Ali bin Abi Thalib, memperlakukan anak harus sesuai dengan masanya. Masa tujuh tahun pertama perlakukan anak bagaikan raja. Tujuh tahun kedua perlakukan anak bagai tawanan perang, artinya harus disiplin. Dan pada tujuh tahun ketiga perlakukan anak sebagai sahabat.
Selain itu, orangtua juga harus memahami perkembangan anak lewat ilmu pengetahuan. Misalnya memahami perkembangan otak anak. Karena pemisahan fungsi otak kiri dan otak kanan pada rentang usia, ternyata berbeda. Jangan heran bila Anda memiliki anak di bawah usia 18 tahun dan sulit diatur, itu adalah karena otak belakangnya memang belum tersambung.
Fase-fase pertumbuhan anak adalah pada usia 0 - 6 tahun pertama merupakan masa pengasuhan anak dengan fitrah kasih sayang pada anak. Karena itu jangan sekali-kali membentak anak.
Pada usia 0 - 3 tahun adalah masa tumbuh secara maksimal sel otak, gerak dan masa peniru yang baik. Karena itu jangan biarkan anak menonton di depan TV, karena dapat merusak sel jaringan otaknya dengan gerakan-gerakan yang terlalu cepat.
Usia 0 - 15 tahun adalah Golden Age. karena itulah kebanyakan ulama-ulama pada masa dahulu, sudah hapal al-Qur'an pada usia 9 tahun.
Sungguh disayangkan, ternyata hal-hal yang membuat anak tidak berkembang secara baik adalah karena perilaku orangtua seperti ucapan orangtua yang tidak selaras dengan perbuatan. Tidak bisa membedakan antara tegas dan keras, menjatuhkan hukuman ketimbang pujian. Terlalu menasehati dan membohongi anak. Tak salah bila dikatakan peradaban dibangun dari kamar tidur Anda sendiri.