Di Spbu, untuk mengetahui sejauh mana kualitas produk bahan bakar minyak yang akan dijual. Terlebih dahulu pihak Spbu melakukan observasi pengukuran pada cairan BBM dari mobil tangki sebelum menyimpan atau membongkarnya ke dalam tangki pendam (penampungan). Tentunya penge-tes-an ini menggunakan - Alat Ukur Kadar yang biasa disebut Hydrometer.
Fungsi Hydrometer sendiri, yakni menentukan berapa Spesifik Gravitasy (SG) atau berapa besaran tekanan BBM yang diterima Spbu (berat jenis cairan/Massa Jenis).
Beda jenis produk BBM, maka beda pula pengukur berat jenis cairan yang dipakai (Hydrometer). Seperti pada beberapa contoh produk bbm di bawah:
Hydrometer dan Penggunaannya
Gambar yang berada di sebelah kanan adalah Hydrometer dan gambar yang berada di sebelah kiri saat dilakukan pengujian kualitas penerimaan BBM menggunakan Hydrometer. [Foto/Gambar Google Search]
Misal, pihak Spbu akan melakukan uji kualitas pada Minyak Solar. Berarti Hydrometer yang digunakan yakni, Hydrometer 0, 800 ml, Thermometer (pengukur suhu), Gelas Ukur, Sample Minyak Solar sebanyak 1 (satu) liter serta Tabel ASTM. Dan untuk mengenali bahwa alat penguji tidak salah pakai, bisa dilihat dari tulisan angka di dalam tabung pada ujung (bagian atas) Hydrometer.
Density Observasi atau uji kualitas berpatokan pada lembar pengiriman (Delivery Order) dari Depot Pertamina yang dibawa oleh awak Truk Tangki BBM. Yang nantinya hasil pengujian disesuaikan dengan tabel ASTM.
Jadi, Depot hanya menuliskan pada lembar DO berapa Suhu dan Berat Jenis cairannya saja (SG). Apabila hasil Density Observasi terdapat selisih antara pengiriman dari Depot Petamina dan hasil Penerimaan/Pengujian di Spbu sebesar 0,0050 ml. Maka, Pihak Spbu berhak mengembalikan.