11 Feb 2016

Manfaat Tumbuhan Tahi Angin

Sejak jaman dulu orang telah banyak mengenal dan memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan sebagai bahan pengobatan. Selain aman, pengolahannya pun terbilang cukup sederhana. Itulah mengapa pengobatan secara alamiah atau biasa disebut pengobatan herbal lebih menarik perhatian.

Bila mendengar dari penyebutan nama, nama tumbuhan ini begitu menggelitik telinga. Entah kalau di daerah lain orang menyebutnya apa. Apakah karena seringnya terkena hembusan angin disertai kabut sehingga dinamainya demikian. Ataukah ada nama latin tersendiri, apalagi memang kali pertama mengenal saat melakukan pendakian di gunung.

Jika melihat dari tempat tumbuhnya, kemungkinan tanaman ini tadinya hanyalah sejenis lumut. Berhubung faktor suhu serta cuaca sehingga lama kelamaan berkembang. Kemudian membuatnya berevolusi ~ beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Namun di balik nama aneh tersebut, ternyata tumbuhan tahi angin menyimpan manfaat bagi tubuh.

Manfaat Tumbuhan Tahi Angin
Tumbuhan tahi angin hidup di daerah yang memiliki kelembapan suhu yang tinggi. Menempel pada batang dan dahan-dahan pohon layaknya bunga anggrek atau jamur-jamur hutan. Bentuknya menyerupai rumput laut, berwarna hijau terang serta lentur seperti karet (kenyal).
Adapun beberapa kegunaannya antara lain adalah;
  • Terutama sebagai obat Asma
  • Obat Meriang
  • Penambah Stamina
  • Dan Lain-Lain

Selanjutnya cara pemanfaatannya yaitu;

Cukup direbus dengan air, lalu air rebusan inilah yang nantinya diminum (sesuaikan dengan kebutuhan) dan hanya sekali pakai saja.

Untuk memastikan sejauh mana khasiat daripada tumbuh-tumbuhan yang ditemui, tentu dibutuhkan beberapa sampel untuk pengumpulan data serta uji klinis dari pakar-pakar botani. Yang di dalamnya telah ada spesifikasi tertentu mengenai ciri-ciri khusus dari tanaman yang dimaksudkan. Agar nantinya dapat dibudidayakan terlebih lagi pemanfaatannya dapat terus dirasakan.

Mengingat alam pegunungan-hutan Indonesia yang menyimpan ratusan bahkan mungkin ribuan spesies tumbuhan, kian hari semakin terkikis oleh kerasnya seleksi alam seperti letusan gunung berapi, kebakaran hutan, gempa bawah tanah. Yang menyebabkan terjadinya patahan pada lempengan perut bumi serta lambatnya kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Salam Hijau