Anda pastinya merasa kesal saat rencana liburan ke luar kota terkendala dikarenakan Spbu yang Anda singgahi untuk mengisi bahan bakar kendaraan Anda dalam keadaan kosong/habis. (sumber gambar : sumbaronline.com). Bingung mau mengisi di mana, stok bbm di kendaraan tidak mencukupi untuk melanjutkan perjalanan. Sementara di sisi lain, banyak ditemui pengecer-pengecer bbm yang menawarkan harga hingga dua kali lipat dari harga dasar yang dijual Spbu.
Namun bagi Anda yang benar-benar membutuhkan (emergency), Anda boleh meminta ke Pihak Spbu, agar dilayani meski sudah terpampang tulisan di gerbang stok BBM habis. Di sini Spbu tidak menguras habis stok yang berada di tangki pendam. Spbu menyimpan stok khusus emergency saja sekitar 500 liter hingga 1.000 liter, itupun dilihat dari seberapa tinggi pipa penghisapan yang terpasang pada tangki pendam (maksudnya; penghitungan menurut tabel kalibarasi tangki pendam, sedang yang bisa dikeluarkan melalui mesin pompa Spbu hanya 600-800 liter saja), Spbu akan melayani stok emergency kepada ambulance, kendaraan-kendaraan dinas pemerintah setempat, aparat negara, bahkan jika ada di antara Anda yang ingin melayat keluarga ataupun isteri kerabat yang akan bersalin. Silahkan Anda menanyakan stok emergency pada pihak Spbu.
Berikut beberapa penyebab Spbu mengalami kekosongan Stok BBM :
- Kapal Tanker. Keterlambatan jadwal kapal tanker Pertamina masuk loading ke Depot-Depot wilayah penyaluran. Menyebabkan Depot mengurangi atau menjadwal ulang supply pengiriman ke Spbu. Spbu yang tadinya menerima bbm 24-32 kl (setara dengan 4 truk tangki berkapasitas 8 kiloliter) perharinya hanya menerima setengahnya saja. Sedang Stok sisa pada tangki pendam spbu tak lagi mampu melayani permintaan konsumen, maka terjadilah kekosongan di spbu
- Delivery Order (DO). DO adalah merupakan dasar dari Depot Pertamina mengirimkan/menyalurkan BBM ke Spbu. Apabila Pihak Spbu tidak memiliki stok DO di Depot (tidak amprah bbm), hasilnya Anda akan melihat seperti gambar di atas. Ingin tahu lebih lanjut penjelasan pada point ini, Silahkan Anda mengunjungi Proses Bahan Bakar Minyak Sampai Ke Konsumen.
- Kebijakan Pemerintah Pusat. Setiap tahun Pertamina mengevaluasi program-program tahunannya mengikuti kebijakan Pemerintah Pusat, terutama yang menyangkut mengenai penghematan BBM bersubsidi. Anda tahu tidak, Minyak Tanah atau kerosin tidak disubsidi lagi kan?. dan saat ini dikemas dalam bentuk jirigen 5 liter dan berwarna (yang tadinya transparan; penambahan zat-zat warna khusus). Sebelum Minyak tanah dihapuskan subsidinya, harga dari bbm ini sebanding dengan harga Pertamax dan M.Solar untuk pemakaian industri pada perusahaan. Harganyapun mengikuti pangsa pasar dunia, yang dalam sebulan mengalami satu sampai dua kali perubahan harga. Jadi bagi Anda yang masih mengingat peralihan minyak tanah ke non subsidi, bersiap-siap saja akan ada lagi kenaikan bbm kedepannya. Ataukah dalam hal ini pemerintah Pusat mengeluarkan opsi lain seperti mulai dikenalkannya penggunaan Bahan Bakar Gas dan pembatasan pemakaian bbm bersubdi dengan menggunakan sistem pemantau pengisian bbm bagi konsumen. (katanya stok gas melimpah ruah, Air, bumi dan udara sepenuhnya milik Negara dan dikelola untuk kepentingan bersama?). Dampaknya mau tidak mau harus kita terima. Pembatasan-pembatasan pengiriman bbm bersubsidi via kapal tanker ke depot dikurangi, begitupun Depot area penyaluran di mana Spbu berada mengurangi jatah harian ke Spbu.
- Rencana Kenaikan Harga BBM. Jadi faktor yang sering kita temui. Baik rayon kilang minyak yang mengirimkan bbm melalui kapal tanker ke Depot, Depot melalui truk tangkinya hingga Spbu sendiri melakukan pembatasan pembelian ke konsumen. Ini dilakukan agar menghindari penimbunan bbm. Kita sebagai pengguna bbm bersubsidi sangat susah mendapatkan jatah pembelian, karena di moment ini, semua serba diawasi dan diperketat serta tidak sedikit pula yang memanfaatkannya.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat, sekaligus sebagai bahan perbandingan bagi kita semua dalam menyikapi permasalahan yang tak henti-hentinya mendera bangsa ini. Wassalam.