Cairan BBM sangat rentan dengan perubahan suhu, utamanya Premium. Banyak percobaan-percobaan untuk menganalisa kebenaran dari pernyataan ini, pernah ditempuh. Namun dari apa yang pernah ditemukan mengenai analisa tersebut, ternyata ada keadaan atau tempat tertentu cairan BBM mengalami penyusutan (losses).
Di sini kita tidak akan membahas bagaimana tata cara mengukur ketinggian cairan BBM menggunakan deepstick pada mobil tangki, tapi lebih mengarah pada bagaimana Anda memahami pengukuran cairan saat membongkar BBM di Spbu yang berkaitan langsung dengan penyebab penyusutan (losses). [Foto/Tribunnews).
Keakuratan pengukuran ataupun penyempurnaan prosedur pembongkaran cairan BBM memang sangat dibutuhkan dalam penghitungan susut di Spbu, semua harus diperhatikan. Salah sedikit saja, maka Anda akan merasa penasaran dengan hasil kerja Anda saat rekapitulasi penghitungan susut akhir bulan. Apalagi jika melihat kondisi perubahan batas cairan BBM yang berada pada truk tangki.
Tangki penyimpanan cairan BBM pada truk tangki memiliki ketebalan 5-7 milimeter. Untuk dapat memastikan ketinggian cairan (cm) yang seharusnya, kita tak dapat memastikannya. Meskipun perusahaan pembuat tangki sudah menstandarkan ukurannya, tetap saja akan ada perubahan. Sifat besi mudah memuai jika panas. Tapi Anda harus lebih menekankan pada kejelian saat membongkar BBM. Beda tangki, beda pula ketinggiannya. Anda juga harus memperhatikan posisi ban pada landasan bongkar
Pada saat pengukuran di depot (Getkeeper), kelebihan ataupun kekurangan ketinggian cairan akan disesuaikan dengan tera tangki. Misal, bagian pengisian memprogram 8.000 liter, setelah diisi truk tangki bergerak menuju getkeeper untuk diukur. Ternyata hasil pengukuran ketinggiaan tidak seperti tera tangki, maka kelebihan ketinggian cairan BBM yang berada di dalam akan dikurangi hingga menyesuaikan tera tangki. Begitupun sebaliknya jika ketinggian tidak sesuai atau kurang dari keterangan buku tera truk tangki, maka akan ditambahkan.
Bagi spbu yang jarak tempuhnya jauh dari depo pertamina akan lebih sering mengalami kekurangan minyak. Dari apa yang pernah ditemui, semua Spbu mengalami penyusutan perbulannya mencapai 2 sampai 3 ton. Bahkan ada yang mencapai 4 ton banyaknya. Pada Premium berkisar 3 sampai 4 ton perbulannya, sedang M. Solar berada dikisaran 1 ton atau 1.000 liter untuk perbulannya. Banyak faktor yang mempengaruhi, bisa dari ketebalan plat tangki dan suhu di luar tangki truk atau dari depo sendiri hingga tangan-tangan jahil yang mencoba mengeruk untung dari posisi baut/jarum tera yang berada di bawah menhole.
Dengan faktor tersebut, sangat mempengaruhi daripada ketinggian ketika tiba di Spbu. Kita tidak dapat memprediksi berapa seharusnya ketinggian saat tiba. Untuknya itu, dalam hal ini, sebaiknya lakukan pencatatan secara kontinyu sebagai pembanding. Buat catatan khusus lamanya pengiriman ke spbu, kekurangan ataupun kelebihan ketinggian minyak yang kita terima serta nomor polisi truk tangki yang mengantar BBM ke spbu. Ataukah anda dapat memulai buat patokan dasar ketinggian dengan mengawal langsung truk tangki (Baik itu saat musin kemarau ataupun saat musim penghujan). Saksikan saat pengisian hingga pencatatan akhir di getkeeper. Dari sini anda catat juga jam keluar truk tangki dari depo. Dengan melakukan cara seperti ini, kita dapat lebih tenang membongkar ketinggian cairan BBM di Spbu.
Dari apa yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, bagaimanapun ketatnya Anda menyempurnakan proses pengukuran ketinggian cairan BBM pada kompertemen tangki, hasilnya akan tetap sama, yakni Susut. Sekian, Wassalam.
Postingan sebelumnya : Susut BBM di Spbu