Tidak heran jika anak-anak Palestina menjadi penghapal Al-Qur`an. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan Al-Qur`an. Tak ada yang main play station atau game. Kondisi itu memacu mereka menjadi para penghapal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, bocah-bocah penghapal Al-Qur`an itu telah syahid.
Perang panjang dengan yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi siapa saja
Olehnya itu, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Dan tentunya bukanlah perkara yang bisa diselesaikan dalam semalam. Perlu proses, dan mungkin dapat melewati beberapa generasi.
(Artikel DR Stephen Carr Leon). dan patut menjadi renungan bersama.