13 Feb 2015

Antara Waktu Mendaki dan Membuat Tattoo

Antara Waktu Mendaki dan Membuat TattooAntara Waktu Mendaki dan Membuat Tattoo - Pernahkah terbersit di benak Sahabat Alam, mengapa waktu pendakian lebih baik jika dimulai pada pagi hari ataupun pada malam hari, bila dibandingkan; apabila pendakian dimulai pada siang hari? Bagi Anda pendaki-pendaki kawakan tentunya pertanyaan seperti ini, akan menjabarkannya secara gamblang. [Foto/Google search]

Tapi, mengapa pula orang-orang yang memiliki tubuh gemuk (maaf) lebih memilih siang hari untuk membakar lemak, bila dibandingkan orang-orang kurus (maaf), lebih memilih pagi hari dan sore hari untuk menambah berat badan? Ataukah, ada yang salah dari susunan kalimat tersebut. Jangan dipikir, apalagi sampai merenungkan titik spasi Terutama koma paragrap di bawah ini titik spasi anggap saja angin lalu atau rumput bertasbih titik
Warna cahaya matahari di waktu pagi hari, warna cahaya matahari di waktu siang hari; dan warna cahaya matahari yang kita lihat pada sore hari. Mengapa pula, ada perubahan warna di setiap perputaran waktu? Padahal, bumi dibungkus oleh Atmosfer transparan yang dihiasi gumpalan awan. Juga adanya pantulan pembiasan dari warna laut. Lalu, apa hubungannya dengan orang yang membuat tato di badan?
Coba Anda bandingkan penuturan si tukang tato "tattoo artist", bahwa pada siang hari itu, ia harus menyiapkan lebih banyak kain lap/tisu, bila dibandingkan pagi ataupun pada malam hari. Menurutnya, pada siang hari itu darah dari torehan jarum mesin tato yang keluar pada kulit badan banyak dan encer.

Sedangkan, apabila Sahabat Alam dalam perjalanan mendaki pada siang hari, dan terus mengikuti keinginan untuk sesering mungkin melepas dahaga, kemungkinan kram perut akan Anda temui dalam perjalanan, serta stamina yang terkumpul di pagi hari, tak mampu bertahan pada sore hari.
Sebagai penutup dari pecahan uraian yang tidak teratur di atas dapat ditarik satu kesimpulan, bahwa kita hidup di jaman perdebatan, pemenggalan generasi tak mungkin lagi terjadi dalam satu dentuman. Makin terlena oleh kesakitan lukisan-lukisan rajah di badan Si"tattoo artist". Nampak sangar karena banyak, padahal sesungguhnya kita hanyalah sekumpulan bocah kecil. Salam Silahturahmi.. Cucu Raksasa.. Kemenakan Mas Yanto, tetangga Mas Budi Smart (Style Post; Mas Daniel Nagata)