8 Mar 2015

Ciri-Ciri Orang Yang Pesimistis

Ciri-Ciri Orang Yang Pesimistis - Apabila diartikan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kata Pesimistis adalah bersikap atau berpandangan tidak mempunyai harapan baik; atau ragu akan kemampuan/keberhasilan suatu usaha. Sikap orang yang Pesimis itu, sejalan dengan sikap yang selalu mencurigai sesuatu dan tak mudah percaya dengan apa yang didengar. [Foto/Google search]

Namun, bagi seorang pemimpin di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Pemasaran, Pesimistis adalah merupakan salah satu sikap tersembunyi. Jangan ditanya, bagaimana beban pikiran seorang pemimpin; ia harus menjangkau beberapa langkah ke depan, menganalisa setiap pergerakan-pergerakan yang akan dijalankan serta MEMAGAR kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi. Karena faktor pemikiran-pemikiran seperti inilah, pesimistisnya muncul melalui bahasa tubuh yang nampak pada mimik wajah.

Ciri-Ciri Orang Yang PesimistisJika berbicara, salah satu alis sesekali akan terangkat ke atas; tidak bersamaan, disertai ujung garis mulut mengarah ke salah satu sisi kiri ataupun ke kanan. Atau banyak gerakan pada otot-otot wajah (Bukan bawaan lahir). Kadangkala juga, menatap tajam ke arah Anda saat bertatap mata. Tapi akan diikuti dengan mengalihkan sedikit pandangannya ke tempat lain. Dikarenakan, pengaruh imajinasinya menjelajah mencari dan mencoba menemukan solusi tersembunyi maupun ide kreatif dari apa yang ia rencanakan. Mau tidak mau, merangsang/menggelitik interaksi fungsi daripada otak kiri dan otak kanan. Landasan ini diperkuat menurut teori:

Bahwa otak kanan bertanggung jawab secara acak, intuitif, holistik, dan menyatukan pemikiran subyektif. Sementara otak kiri berperan untuk berfikir logika, skuensial, rasional, analitis, dan obyektif. Namun, orang per orang memiliki preferensi berbeda antara satu dengan yang lain dalam menggunakan salah satu gaya berfikir tersebut.
Ada yang perlu disampaikan ke bawahan dan adapula yang tak perlu disampaikan. Meskipun itu nampak bertolak belakang dengan pemahaman. Pemimpin akan mempertanggungjawabkan kepemimpinannya di akherat kelak. Dosa yang dipimpin akan ditanggung oleh pemimpin. Sebaliknya, dosa seorang atasan tidak dipikul oleh bawahan.
Jadi, gaya berpikir pesimistis bagi seseorang itu memanglah tidak bagus untuk ditumbuhkembangkan. Tapi di sisi lain, pesimistis dapat berguna untuk menghadang gerakan-gerakan underground demi kepentingan umat. Sudah banyak peristiwa-peristiwa yang dapat dijadikan contoh. Di mana, sikap pesimistis dianggap provokatif, padahal tujuan utamanya tidak mengarah ke merusak persatuan. Tapi lebih ke - Intelejensi Menjaga Persatuan itu sendiri.

Hanya Dia-lah yang Maha Mengetahui dan menyandarkan semua harapan serta Do'a - Do'a kita hanya kepadaNya, demi kemaslahatan ummah.