26 Apr 2015

Cara Menanggapi Artikel

Cara Menanggapi Artikel - adalah merupakan salah satu jalan untuk meluruskan pemahaman (makna spesifik) yang menyimpang dari opini, tulisan seseorang dan juga sebagai pembanding. Apakah itu dikarenakan tidak sesuai dengan apa yang pernah dipelajari melalui disiplin ilmu ataukah karena pendapat oranglain tersebut tidak seperti dengan apa yang pernah Anda lalui (realita). [Foto/Google search]

Cara Menanggapi ArtikelUntuk menanggapi pendapat seseorang. Jika itu dalam bentuk tulisan Artikel di koran, tabloid, majalah dan sebagainya, Anda cukup mengirimkan tulisan sanggahan Anda ke alamat tempat diterbitkannya artikel tersebut. Gunakan bahasa baku yang mudah dipahami dengan mengutip di bagian mana baris kata, kalimat yang Anda tidak sejalan dengan itu. Dan akan diterbitkan melalui kolom Rubrik Pembaca. Sebagai contoh pada tulisan sanggahan di salah satu situs (sudah banyak yang share, jadi tidak merujuk pada satu situs saja) di bawah ini:

Isi Artikel Yang ditanggapi


Selanjutnya dalam Artikel tersebut Penulis mengatakan, bahwa setelah Operator memasukkan handle katup selang ke lubang tangki kendaraan Anda, mereka mengalihkan perhatian Anda dengan cara memberikan sugesti ke Anda agar melihat angka di mesin pompa tersebut, dengan secara tidak sadar Anda akan melihat angka tersebut sampai selesai.

Sanggahan Dari Artikel

Sebelumnya saya mengajukan pertanyaan kepada Anda. Saat Anda ingin menyetorkan ataupun menarik sejumlah uang di Bank, apa yang dilontarkan oleh Teller..? Benar sekali, mula-mula Teller menyapa Anda, mempersilahkan Anda mengeluarkan uang Anda lalu meminta ijin kepada Anda untuk dihitung. Kemudian Teller akan meminta Anda memperhatikan nominal angka pada mesin hitung lembaran uang, ini dilakukan demi menjaga agar tidak ada kesalahpahaman setelah transaksi selesai. Kembali ke pokok bahasan tadi, bahwa pada dasarnya Operator Spbu telah memberikan hak Anda sebagai konsumen. Tata cara pelayanan ini disebut prosedur dari 3S (Senyum, Salam, Sapa). Dan ini pula yang diterapkan oleh pihak Bank melalui Teller tadi.


Nyaris tak dapat membedakan antara Menanggapi dan Mengkritik (ataukah memang ada persamaan?) Menanggapi dengan nada miring disebut kritik, sinis, pesimistis, iri, pihak oposisi. Menanggapi dengan suara lantang disebut demo?

Jadi teringat tanggapan Ustadz Yusuf Mansyur kepada Menteri Pendidikan Bapak Anis Baswedan di salah satu akun media sosial beliau beberapa waktu yang lalu, perihal kebijakan yang ditelurkan oleh pemerintah melalui Menteri Pendidikan. Sikap lapang dada beliau (Ust.YM) untuk meminta maaf patut diteladani.

Fenomena menanggapi sesuatu ini sering menjadi trending topik di Google+. Seandainya orang-orang ini menempuh jalur para Blogger yang selalu mengedepankan Solusi. Seperti Cara Hack Akun Orang, Cara Agar Awet dengan Pasangan, Khasiat Upil untuk Kesehatan, 7 Keajaiban Lalat, Tempat-Tempat Wisata Favorit di Palestina, Arakan, Uighur, Xinjiang, Kashmir, Pattani, dan seterusnya. Dapat dipastikan (Inshaa Allah), peradaban selanjutnya berada di tangan kita.