14 May 2015

Pawai Akbar HTI dan Bapak Penghianat Islam

Pawai Akbar HTI dan Bapak Penghianat Islam - Hari ini tanggal 14 Mei 2015, ribuan massa Hizbut Tahrir Indonesia 'HTI' tumpah ruah menduduki Kota Bandung. Di awal paragrap situs resmi http://hizbut-tahrir.or.id, Pernyataan pembuka RAPAT DAN PAWAI AKBAR (RPA) 2015 HTI menyatakan, bahwa perjalanan Isra' Mi'raj Baginda Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam yang sangat monumental dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Palestina, kemudian naik ke Sidratul Muntaha merupakan hal yang sangat berpengaruh pada perjalanan hidup Rasulullah dan umatnya.

Tapi harus diingat pula, bahwa pada bulan Rajab, tepatnya 1342 H – 94 tahun lalu – Khilafah Utsmani yang berpusat di Turki diruntuhkan oleh tangan-tangan kafir penjajah. Peristiwa ini kemudian menjadi pangkal dari timbulnya berbagai malapetaka atau ummul jaraaim yang menimpa kaum muslimin di seluruh dunia, termasuk di negeri ini.

Pawai Akbar HTI dan Bapak Penghianat IslamKisah penghianatan terbesar dalam sejarah Islam modern ini, bermula ketika Sultan Abdul Hamid II menolak permintaan Theodore Herzl agar Khalifah Utsmani menyerahkan Palestina sebagai wilayah baru untuk Yahudi di Sejarah Sebelum Berdirinya Negara Yahudi Di Tanah Palestina. Sejak ini pula, kekuatan lobi Yahudi mulai bermain keras. Mereka mulai membangkitkan gerakan-gerakan anti Sultan Abdul Hamid II. Pada tahun 1897, gerakan ini terbongkar dan Sultan memerintahkan pembubarannya, yakni al Ittihad wa at Taraqqiy dan Fatat Turk yang diprakarsai oleh mahasiswa Akademi Militer dan Kedokteran Militer. Bahkan, mereka meng-klaim diri telah menguasai sebagian besar kekuatan militer di Turki termasuk pimpinan tertinggi militer, Mustafa Kemal Affandi. Yang oleh dunia lebih dikenal sebagai nama Mustafa Kemal Attaturk.
Nama Mustafa Kemal sempat menjadi inspirasi dunia. Banyak nama anak yang lahir menyandang namanya. Padahal dalam sejarah, ia tercatat sebagai penghianat besar.
Kemal bergabung dengan perkumpulan nasionalis yang fanatik. Kelompok ini tak jemu-jemunya menyalahkan Islam yang dianggap sebagai penyebab keterbelakangan Turki dan terus menerus menyebarkan kebencian terhadap syariat yang dianggap kolot serta menjadikan ajaran-ajaran sufi sebagai bahan tertawaan.

Setelah berkuasa, Kemal menyatakan dengan tegas, bahwa ia akan menghancurkan seluruh puing Islam dalam kehidupan bangsa Turki. Kemal juga menyerang Islam dengan ungkapannya (Contoh Paham Sekulerisme) :
"Selama hampir 500 tahun, hukum dan teori-teori ulama Arab serta tafsir para pemalas dan tiada guna, telah menentukan hukum perdata dan pidana Turki. Tidak ada itu wahyu Tuhan! Islam hanyalah rantai yang digunakan para ulama dan penguasa tiran untuk membelenggu rakyat. Penguasa yang membutuhkan agama adalah orang yang lemah. Orang yang lemah tidak boleh berkuasa!"
Kala berkuasa, Mustafa Kemal menjadi dictator absolute. Seluruh suku Kurdi di Turki dibinasakan dengan cara yang bengis. Desa-Desa dibakar, ternak dan hasil panen dihancurkan, perempuan dan anak-anak diperkosa dan dibantai. Rakyat Turki pun harus menerima reformasi anti-Islam, seperti larangan mengenakan fez/tarbus (kopiah turki), sorban dan mewajibkan penggunaan aksara latin dan menjadikan hari ahad sebagai hari libur.

Tanggal 29 Oktober 1923 menjadi hari bersejarah untuk umat Islam di seluruh dunia. Hari itu, rencana awal Mustafa Kemal Attartuk mendapatkan hasilnya. Ia berdiri di atas podium dan mulai menyampaikan pidatonya bahwa Turki harus menjadi sebuah republik dengan seorang presiden terpilih. Pidato itupun menyudahi Khilafah Islam yang memang sudah runtuh sejak tergulingnya Sultan Abdul Hamid II. Mustafa Kemal Attartuk menyempurnakan penutupan buku dengan dipilihnya ia sebagai presiden Turki. diolah dari berbagai sumber

SEMUA BERMULA DARIMANA?