Ada beberapa obat yang bisa menyebabkan alergi pada 1-3% dari pemakainya, yaitu obat anti peradangan, antibiotik, sulfa dan obat kejang. Reaksi alergi pada kulit atau dalam istilah kedokterannya Fixed Drug Eruption, baru akan timbul kira-kira 1-2 minggu setelah penggunaan obat untuk yang pertama kali dan akan diikuti dengan timbul lesi berikutnya dalam jangka waktu 24 jam. FDE ini akan terlihat sebagai penebalan berwarna merah terang dan dapat berakhir menjadi suatu bercak yang menebal (gambar: .com)
Penelitian di Universitas Airlangga (1992) Goedadi dan rekan menemukan bahwa penyebab terbanyak alergi obat ini adalah tetrasiklin, penicillin dan obat turun panas. Dalam kedokteran tradisional, penyebab penyakit ini adalah menurunnya aktifitas metabolisme liver, sehingga pengobatan yang dianjurkan adalah dengan meningkatkan kemampuan liver, memperkuat limpa-lambung dan sedikit melemahkan unsur api dalam tubuh. Ini semua perlu diketahui sebelum melakukan pengobatan.
Adapun obat yang bisa diminum adalah sebagai berikut:.
Untuk membersihkan darah, buatlah campuran 1 sendok makan perasan jeruk nipis + 2 sendok makan madu, dicampur 250 cc air hangat, diaduk, diminum sekali sehari pada pagi hari saat perut kosong.
Untuk menguatkan fungsi hati, limpa dan lambung: 100 gram temulawak diiris tipis-tipis direbus dalam air 300 cc, sampai air tersisa 150 cc, kemudian dinginkan dan saring , tuangkan 300 cc madu sambil diaduk rata. Minum larutan ini 3 kali sehari @ 1 sendok makan setengah jam sebelum makan. Simpanlah di kulkas.
Untuk membantu mempercepat menghilangkan noda hitam akibat alergi, buatlah campuran minyak zaitun dicampur VCO perbandingan 1:1, dioleskan 2 jam sebelum tidur.
Tidak ada penderitaan yang abadi, semua akan berakhir karena kasih sayang Allah. saat kita yakin akan hal ini, maka akan datanglah pertolongan itu. (Dr. Moh. Toha Assegaf).