
Sejarah Penderitaan Muslim Kashmir - Kashmir terletak di jantung Asia yang dikelilingi oleh Pakistan, Afghanistan, China dan India. Pada abad ke-14, Kashmir mengalami masa keemasan ketika berada di bawah pemerintahan Zain UI Abidin (1422-1474). Masa ini berlanjut di bawah kekuasaan para penguasa Muslim sampai tahun 1587 hingga Kashmir dikuasai oleh Kaisar Akbar dan menjadi bagian dari kekaisaran Moghul dan dilanjutkan oleh putra Kaisar Akbar yaitu Kaisar Sahin Jehanggir pada tahun 1620. Pada tahun 1752, Kashmir dikuasai oleh raja Ahmad Sah Abadi sebagai raja Muslim terakhir.(Foto/Google search).
Akhirnya tahun 1819 orang-orang Sikh yang datang dari wilayah mereka yaitu Punjab memasuki wilayah Kashmir dan menguasainya.
Gulab Singh seorang Hindu dari dinasti Dogra, akhirnya menawarkan sejumlah uang kepada Inggris yaitu 7,5 juta rupee untuk memperoleh Kashmir yang ditandatangani melalui perjanjian Amritsar, tepatnya pada 16 Maret 1846. Sejak itulah dimulainya penderitaan Muslim Kashmir dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. Orang-orang Muslim Kashmir menjadi sasaran kekerasan. Dan para penguasa Hindu merestui pembunuhan terhadap orang-orang Muslim. Hingga tahun 1920, penyembelihan seekor sapi saja oleh seorang Muslim dapat dihukum mati.
Bahkan pada tahun 1850, Maharajaraja Kashmir menyatakan keinginannya untuk memaksa umat Muslim Kashmmir agar kembali kepada agama nenek moyang mereka yaitu agama Hindu yang telah ditinggalkannya. Perjuangan rakyat Kashmir untuk membebaskan diri dari kekejaman penguasa Hindu terus berlanjut
Tahun 1933, penguasa Hindu di Kashmir menempatakn Kashmir dalam keadaan darurat untuk menumpas pemberontakan rakyat Kashmir. Pada saat itu terjadilah pembunuhan dan penangkapan secara besar-besaran terhadap rakyat Kashmir. Harta benda mereka disita dan mereka dibebani denda dan pajak yang berat.
Diskriminasi terhadap umat Islam di India dan Kashmir khususnya, terjadi berabad-abad dan terus berlangsung selama penjajahan Inggris di India. Di samping gerakan nasionalisasi Hindu yang ekstrim menyebabkan umat Islam di sana semakin terpojok dalam segala segi kehidupan.