22 Dec 2015

Bagaimana Menyelenggarakan Lomba Fashion Busana Adat Daerah

Indonesia kaya akan kebhinekaannya. Berbagai suku, bahasa, etnik yang berada di Nusantara, menjadikan Indonesia adalah negara yang memiliki bahasa serta suku terbanyak di dunia. Belum lagi keanekaragaman hayatinya. Barisan-barisan gunung berderet begitu indah dipandang dari puncak tertinggi. Warna kehijauan diselimuti kabut menggugah hati, awan berarak bertengger di sudut-sudut tebing. Jangan sampai hanya dengan satu dentuman halilintar, keanekaragaman tersebut tercabik-cabik.

Menyelenggarakan lomba fashion, khususnya busana adat daerah tidak sesulit mengadakan lomba band musik yang membutuhkan lebih banyak anggaran biaya. Apalagi bila membandingkannya dengan ajang miss cantik sejagad yang cara penilaiannya hingga ke lekuk tubuh.

Dalam mengadakan kegiatan terutama untuk program kerja organisasi seperti lomba fashion yang berkaitan dengan kebudayaan, akan lebih baik bila dapat bekerjasama (sponsor) dengan pemerintah yakni, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan atau sekurang-kurangnya instansi tersebut mau berpartisipasi dalam pengadaan/memberikan apresiasinya dalam bentuk bantuan buat para pemenang lomba. (Gambar/Foto: Google Search)

Bagaimana Menyelenggarakan Lomba Fashion Busana Adat Daerah

Sebelum menyelenggarakan suatu lomba, memanglah seharusnya ada sponsor yang nantinya sebagai penyandang dana, agar kegiatan tidak lagi dibebani oleh masalah ini. Silahkan dikunjungi langkah-langkah pencarian dana apabila tidak ada sponsor utama atau pendamping Di sinilah kecakapan melobi sponsor dibutuhkan.

Secara teknis, menyelenggarakan lomba yang dikhususkan pada busana adat daerah saja, pada dasarnya sama dengan mengadakan ajang lomba band musik. Yaitu, memulai dengan membentuk panitia lalu menentukan waktu dan hari pelaksanaan kegiatan. Membuat jadwal perencanaan yang berisikan pembagian tugas/misi yang harus dicapai (target) oleh tiap anggota tim/seksi/divisi yang ditunjuk dalam rapat panitia.

Misi ini mesti diselesaikan sebelum tenggak waktu yang tlah dituliskan di lembar/papan informasi jadwal perencanaan (time schedule). Dan perlu diingatkan pula, agar tidak terfokus pada satu perencanaan. Maksudnya, satu perencanaan diikuti 'dipagar' dengan beberapa perencanaan lainnya, jika diistilahkan; Rencana Bayangan. Berhubung ada sesuatu hal yang diluar kendali kita (karena Faktor-X; Yang Maha Pembuat Rencana).

Dalam menentukan Tim Juri, tentu dibutuhkan orang yang benar-benar memahami, mengetahui kelengkapan dari busana adat yang dipakai para peserta lomba. Selanjutnya, penyebaran undangan lomba diedarkan ke sekolah-sekolah, kampus-kampus dan sebagainya dilihat dari kategori atau siapa-siapa saja yang dapat mengikuti lomba.

Untuk musik pengiring saat hari 'H', bisa memakai grup kesenian daerah/setempat biar suasana kebudayaannya terasa, karena inilah ruhnya. Organ tunggal atau cuma memakai radio tape/cd/dvd yang disambungkan ke sound system.

Sehari sebelum hari pelaksanaan, para peserta diwajibkan menghadiri teknikal meeting sesuai informasi yang disebutkan di lembar undangan partisipasi peserta lomba. Kalau di ajang lomba tarik suara, orang biasa menyebutnya 'hari pengambilan nada'. Di sini, peserta mengambil nomor urut, mencoba catwalk atau teknis-teknis lainnya yang sudah disusun panitia. Sehingga saat berlangsungnya acara, tim juri dapat menilai dengan leluasa.

Inilah sekilas gambaran bagi teman-teman yang ingin menyelenggarakan lomba fashion busana adat daerah. Karena secara keseluruhan, sukses dan menariknya suatu kegiatan ada di tangan Anda.