Dengan disandangnya predikat pastipas bagi spbu, berarti pelayanan terhadap konsumen adalah yang utama. Mulai dari menerapkan 3S hingga menjaga mutu serta kuantitas bahan bakar minyak yang ada di spbu. Pertaminapun tidak tinggal diam hanya sampai di sini, dengan membentuk tim indipenden yang bertugas mengawasi sejauh mana spbu tersebut konsisten dengan apa yang telah disandangnya itu. Tim independen ini disebut Auditor Pasti Pas.
Namun begitu, walaupun pertamina melalui spbu yang merupakan ujung tombak dari program-program pertamina sudah menerapkan aturan-aturan demi menjaga kepercayaan masyarakat, tetap saja kepercayaan itu tidak mudah diraih. Sekali saja melakukan kekeliruan, maka akan tetap seperti itu jadinya. Karena sudah ter-mindset pada pikiran konsumen (tidak semua konsumen). (Gambar/Foto: Google Search)
Spbu self service atau konsumen spbu belajar angkat nozzle sendiri yang memang jauh hari sebelum self servis diberlakukan di beberapa tempat, pertamina sudah merancang program pelayanan sendiri ini. Itulah, mengapa pernah dipublish (alamat link di atas), agar suatu waktu pertamina menerapkannya konsumen dapat mencari dan menemukan bagaimana cara angkat nozzle sendiri.
Kembali ke pokok bahasan, Auditor pastipas spbu terbagi dalam beberapa tim tergantung dari banyaknya spbu di suatu wilayah. Terdiri dari tiga orang, bahkan ada yang bergerak secara perorangan. Waktu kedatangnyapun terkadang tidak dapat diprediksi. Mereka memasuki spbu seakan-akan/menyamar sebagai konsumen spbu yang hendak membeli.
Oleh karena itu, seharusnya antar spbu satu dengan spbu lain tetap berkomunikasi sehingga spbu yang belum dikunjungi tetap waspada, karena satu kesalahan yang ditemui di lapangan akan berakibat atau peluang untuk lolos semakin berkurang.
Adapun saat pemeriksaan, untuk berkas-berkas apa saja yang ditanyakan oleh auditor antara lain:
- Buku Totalisator Harian/Bulanan
Bukan buku yang dipegang operator, tetapi isian buku totalisator harian dari shift awal sampai shift terakhir. Agar buku ini terlihat diperbaharui, segera pindahkan totalisator terakhir (hari kemarin) pada lembar/halaman selanjutnya (tertanggal hari ini). Jangan membuat alasan saat ditanya auditor, bahwa shift terakhir belum selesai.
- Buku Persediaan BBM Setiap Tangki Pendam
Sebaiknya memperhatikan stok harian, kekosongan stok akan memperburuk lembar penilaian.
- Buku Kualitas BBM Setiap Tangki Pendam
Sama halnya dengan point di atas, jangan sampai stok bbm kosong. Bagaimana auditor memeriksa/uji kualitas dan kuantitas jika stok bbm di spbu dalam keadaan kosong.
- Buku Form Keluhan Pelanggan
Ada Spbu yang mengisi ada juga yang tidak. Bila memilih mengisi form keluhan, upayakan keluhan yang diisi konsumen sudah ditanggapi atau sudah direspon oleh pihak spbu dan telah ditempel di buku keluhan pelanggan beserta tanggal, hari, bulan dan tahun penyelesaian.
- Buku Pemeriksaan Sumur Pantau
Dalam sebulan, diisi sebanyak 4 (empat) kali. Juga harus lengkap dengan hari, tanggal, bulan dan tahun. Apabila sudah ada informasi kedatangan auditor, lakukan pemeriksaan pada tanggal buku apakah tanggal tertulis tidak terlambat atau terakhir pemeriksaan dilakukan pada bulan sebelumnya.
- Buku Laporan Kerusakan
Kalau memang ada kerusakan pada pompa maupun fasilitas/sarana umum bagi konsumen, silahkan diisi dan akan menambah nilai tersendiri.
- Form-Form Checklist Housekeeping
Diisi/contreng setelah melakukan aktifitas yang tertulis di lembar housekeeping.
- Lembar Slip Gaji Karyawan
Lembar slip gaji juga tak lepas dari pemeriksaan. Apakah gaji karyawan spbu sesuai dengan standar gaji yang dikeluarkan oleh pemerintah (UMP/UMR).
Jadi, inti dari setiap pemeriksaan ialah apakah buku-buku tersebut sudah diperbaharui sesuai hari, tanggal, bulan dan tahun kejadian. Terlambat sehari saja, misalkan tanggal hari ini, tetapi di buku masih tertulis tanggal kemarin. Sekali lagi diingatkan bahwa auditor tidak butuh alasan, ia hanya melihat apa yang sebenarnya terjadi hari itu.