Tera tangki adalah merupakan jumlah nilai batas hitungan cairan yang ditentukan berdasarkan hasil pengukuran dari Badan Metrologi. Untuk mendapatkan nilai kapasitas tangki bbm, Metrologi menggunakan beberapa alat bantu ukur.
Alat bantu ukurnya memakai tongkat ukur yang biasa disebut mistar ukur atau deepstik. Bejana ukur berkapasitas seribu liter (1 ton; relatif) berbentuk seperti panci besar yang di bawahnya diberi krang tempat keluarnya cairan. Bejana ukur 10/20 liter, Waterpass dan Salib ukur. (Gambar/Foto: Google Search)
Tera untuk setiap truk tangki itu berbeda-beda, dilihat dari kapasitas kompertemen tangki. Karena ada mobil tangki yang berkapasitas 5.000 liter, 8.000 liter, 16.000 liter, 24.000 liter dan 32.000 liter. Artinya, Dalam 1 (satu) truk tangki; diambil contoh berkapasitas 32.000 liter, terdapat 2 (dua) kompertemen yang masing-masing berjumlah 16.000 liter. Atau tangki 24.000 liter, terdapat 3 (tiga) kompertemen berkapasitas 8.000 liter.
Kalau disederhanakan, satu mobil tangki ada yang memiliki 2-3 kotak yang terbungkus oleh plat besi berbentuk oval. Diibaratkan 1 (satu) rumah memiliki 2-3 kamar/petak, Kompertemen inilah yang ditera. Meskipun berada dalam satu mobil, tetapi biaya tera dihitung per kompertemen di dalamnya.
Selanjutnya, hasil tera dari Metrologi dituangkan ke selembar kertas yang tentunya tlah ditandatangani dan distempel. Tera tangki dapat dilihat pada lembaran ini (lembar Tangki Ukur Minyak; TUM). Dan harus selalu dibawa oleh awak tangki, walau hanya berupa Photocopy saja.
Melihat lembar hasil tera tidak sama dengan melihat nilai/angka hasil ujian. Pada lembaran hasil pengukuran (tera TUM), terdapat kode T1 dan T2; di mana T1 merupakan batas ketinggian dari bibir menhole sampai ke ijek baut tera/jarum tera. Sedangkan T2 sendiri, dimulai dari dasar plat kompertemen tangki hingga ke jarum tera atau ijek baut tera. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut;
Ketinggian T2 inilah yang menjadi patokan kapasitas truk tangki. Misal, pada lembar tera dituliskan T2 = 140, 88 (7,99999); (diimaginasikan, tidak memiliki contoh lembar tera truk tangki). T1, menghitung ruang kosong sekaligus untuk mengetahui kepekaan minyak dengan memakai salib ukur. Maksudnya, kepekaan batas cairan bbm yang menyentuh jarum/ijek baut tera antara T1 dan T2, dilihat dari sifat minyak.
Gambar pertama yang diberi tanda warna hijau terang di atas, selain bertuliskan jumlah kapasitas tangki; dituliskan pula ketinggian cairan bbm sesuai hasil tera (;tergantung dari kebijakan masing-masing depot pertamina). Dengan adanya tulisan ketinggian cairan ini, maka awak truk tangki tak perlu lagi menunjukkan buku tera kepada pihak Spbu ketika akan melakukan pembongkaran bbm. Tinggal mencocokkannya saja, apabila memang ada keraguan atas tulisan ketinggian tersebut.